
Dua anak gajah lahir di Camp Eru Tegalyoso
Labuhan Ratu, 30/3/2017, Tepat seminggu (7 hari) setelah sebelumnya pada Senin 20 Maret 2017 pukul 02.30 WIB dinihari lahir anak gajah betina dari induk gajah bernama Riska (22 tahun) dengan berat lahir 60,8 kg tinggi badan 78 cm panjang badan 110 cm lingkar dada 100 cm dalam kondisi sehat.
Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso di wilayah kerja Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Toto Projo, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Bungur Taman Nasional Way Kambas kembali mendapat tambahan penghuni baru pada hari Senin 27 Maret 2017 pukul 01.15 WIB dinihari telah lahir anak gajah berkelamin jantan dari induk gajah Dona (37 tahun) dengan kondisi sehat dengan bobot 123,9 kg tinggi badan 89 cm panjang badan 96 cm dan lingkar dada 118 cm.
Kini sepasang anak gajah berkelamin jantan dan betina tersebut terus mendapat perhatian dan perawatan serius dari para Mahout (Pawang Gajah) yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan ERU Bapak Nazaruddin.
Kepala Balai TN Way Kambas, Bapak Subakir, S.H, M.H, menjelaskan “ERU adalah program kegiatan yang muncul dari Balai TN Way Kambas dalam upaya penanganan konflik gajah liar dengan manusia, dimana maksud dari kegiatan ini adalah menangani gajah liar yang akan keluar kawasan TN Way Kambas ke lahan pertanian masyarakat yang berbatasan dengan TN Way Kambas, dan mengupayakan sedini mungkin agar gajah liar tidak sampai keluar kawasan. Juga melaksanakan penghalauan gajah liar bila sudah di lahan pertanian masyarakat untuk diupayakan masuk kembali ke dalam kawasan TN Way Kambas. Selain itu juga kesehatan gajah jinak di Camp ERU menjadi prioritas utama untuk diupayakan stabil dan diharapkan meningkat populasinya”.
Program ERU ini dalam operasionalnya didukung oleh lembaga konservasi (NGO) Komunitas untuk Hutan Sumatera (KHS) melalui Perjanjian Kerjasama/MOU dengan TN Way Kambas Nomor. PKS.635/BTNWK-1/2016 dan Nomor. 01/KHS/II/06/2016 tanggal 27 Juni 2016.
Kegiatan ERU dilaksanakan di 3 lokasi utama, dimana di setiap lokasi terdiri dari 1 (satu) tim penanganan konflik/Mahout dengan fasilitas camp dan gajah jinak, selain di Camp ERU Tegal Yoso dengan 6 ekor gajah dewasa jinak ditambah 2 ekor anak gajah yang baru lahir, juga terdapat Camp ERU Bungur dengan 4 ekor gajah jinak dan Camp ERU Margahayu dengan 6 ekor gajah jinak.
Penulis : Hartato – Staff Humas BTNWK