Pulau Sumatera merupakan sebuah pulau yang sangat unik, hutannya habitat untuk beragam spesies dari yang ukuran terkecil sekalipun hingga ukuran besar, Diantaranya orang Utan, Gajah, Harimau, Badak Sumatera beruang, tapir atau yang lainnya.
Populasi mereka semakin menurun, habitatnya perlahan tergerus habis, baik karena Campur tangan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang banyak melakukan illegal logging, berburu sehingga habitat mereka menjadi semakin sempit.
Pada Tahun 2015 bertempat di Sumatera Utara (Medan) Komunitas untuk Hutan Sumatera atau disingkat KHS dibentuk , Misi utamanya tentu untuk mendukung penuh upaya pemerintah dalam menjaga keaneka ragaman hayati serta pemberdayaan masyarakat desa penyangga.
Tujuan dari Komunitas Untuk Hutan Sumatera diantaranya :
- Melindungi serta mengembalikan spesies juga habitatnya secara berkesinambungan.
- Memperkuat kemampuan masyarakat lokal dalam praktik berkelanjutan untuk melestarikan sumber daya alam yang mereka andalkan.
- Salah satu tujuan utama Komunitas untuk Hutan Sumatera yaitu mendukung Kegiatan Elephant Respon Unit (ERU) yang berada di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Sejak tahun 2016 TNWK sudah memulai Patroli perlindungan hutan dengan menggunakan Gajah jinak yang ada di PKG.

Salah Satu Kegiatan ERU dalam Penghalauan Gajah Liar
Kegiatan Patroli menggunakan gajah terbukti sangat efektiv untuk meminimalisir tingkat kegiatan illegal di dalam kawasan maupun untuk menekan terjadinya konflik gajah dan manusia, dengan cara menghalau Rombongan Gajah liar yang memasuki pemukiman warga dengan menggunakan Gajah terlatih. Selain itu juga, Gajah yang ada di Taman Nasional Way Kambas terus dilakukan upaya peningkatan kesehatannya.
Terdapat 3 Camp Elephant Respon Unit di TNWK, yaitu 2 Camp di SPTN II Bungur dan satu Camp Di SPTN I Kuala Penet. Keberadaan Camp tersebut sangat strategis, karena berada di jalur rawan konflik gajah dan manusia serta jalur kegiatan illegal. Dengan begitu, konflik gajah dapat di tekan sedemikian rupa.
Peran serta Masyarakat Sekitar kawasan hutan way kambas, terutama di SPTN II bungur dan SPTN I Kuala Penet sangat di butuhkan. ERU memberi pelatihan pelatihan serta membantu sisi ekonomi dengan memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar kawasan untuk ikut menghalau jika terjadi konflik gajah dan manusia.
Pemantauan keberadaan gajah liar yang di lakukan oleh pihak Taman Nasional bersama masyarakat selalu di lakukan, Komunikasi yang baik tentu menjadi modal utamanya.
Melalui serangkaian kegiatan tersebut, terbukti banyak keberhasilan yang sudah di lakukan oleh KHS, diantaranya:
- Menurunnya aktivitas Illegal di sekitar Camp Elephant Respon Unit dengan patroli dan menemukan banyak Jerat satwa di perbatasan TNWK.
- Konflik Gajah Sudah bisa di tekan, bahkan grafik konflik gajah dan manusia sudah menurun drastis sejak adanya ERU / KHS di way kambas.
- Keberhasilan Breeding Process dengan Lahirnya dua anak Anak gajah di Camp Tegal Yoso.
- Melakukan Check Kesehatan Gajah secara berkala