Setelah sekian hari mempersiapkan kegiatan Perayaan Hari Ulang Tahun Badak Delilah dan Sosialisasi Perluasan sarana dan Prasarana Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Waykambas. Seperti yang di posting kemarin, kesibukan tampak luar biasa. Akhirnya Hari yang di nanti pun Tiba.
Tepat pukul 9.45 Wib Tamu Undangan baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Tamu dari Propinsi Lampung, perwakilan dari bapak Gubernur Muhammad Ridho Ficardo juga dari Pemda Lampung TImur, serta Mitra Kerja Way Kambas.
Delilah Badak Sumatera
Tak menunggu lama, Rangkaian Acara pun dimulai. Kami pun Mencoba menyimpulkan dari Acara terebut. Bahwa TNWK bisa di katakan sebagai perwakilan Ekosistem Hutan dataran Rendah di sumatera, hutan yang menjadi habitat berbagai macam flora dan fauna, beberapa diantaranya merupakan jenis yang di lindungi dan menjadi prioritas konservasi, salah satunya adalah badak sumatera.
Spesiesnya di kategorikan sangat kritis dan terancam punah. Sekarang di TNWK terdapat harapan yaitu salah satunya dengan di temukannya anak badak di habitat alaminya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pemerintah Pusat, lokal maupun international semua bahu membahu untuk mendukung program pengelolaan badak dan habitatnya.
Meskipun Patroli pengamanan habitat dari berbagai aktivitas ilegal di lakukan secara rutin, namun hal tersebut dnilai belum cukup untuk mencapai target bersama yaitu peningkatan populasi badak. Maka di bentuklah SRS pada tahun 1996 sebagai rogram Breeding badak sumatera di Area Hutan waykambas dengan metode In-Situ Captive Breeding. Setelah memalui serangkaian proses dengan riset reproduksi para pakar dari seluruh dunia akhirnyamemberikan sesuatu yang menggembirakan dngan lahirnya 2 individu badak. yang pertama adalah Andatu Badak Jantan yang lahir pada anggal 23 Juni 2012 dan kemudian Delilah Pada tanggal 12 Mei 2016.
Semakin bertambahnya jumlah Badak di Sumantran Rhino Sanctuary maka memerlukan ruang yang lebih luas. Berdasarkan pengamatan 1 Ekor Badak setiidaknya membutuhkan sekitar 20Ha, Oleh karena iu Direktur Jenderal KSDAE telah menetapkan Luas lahan SRS yang semula hanya 100Ha menjadi 250 Ha melalui SK Dirjen No SK.307/KSDAE-KKH/2016.
Dan perluasan lahan tersebut di desain bersama Pusat Teknik Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sehingga tidak menimbulkan dampak Negative terhadap lingkungan dan hutan yang ada di kawasan Way Kambas. Dengan pperingatan kelahiran Delilah kita semua berharap untuk berkomitmen bersama menjaga kelestarian badak sumatera.
Happy BirthDay Delilah Keep Strong And Fast Growing Up, Wish You All The Best..!
