
Badak Sumatera Salah Satu Fauna Di Way Kambas
Berdasarkan zoogeografis (daerah penyebaran satwa), Taman Nasional Way Kambas termasuk ke dalam wilayah pembagian “oriental region” dan “sundaic subregion” yang kaya akan jenis satwa liar. Beberapa satwa liar yang terdapat di hutan Taman Nasional Waykambas terdiri dari famili mamalia, aves, primata, burung, lain-lain.
Fauna langka yang terdapat di way kambas antara lain : jenis mamalia seperti Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis) Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Rusa (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Beruang madu (Helarctos malayanus), macan dahan dan lain-lain. Jenis-jenis primata seperti lutung (Presbytis cristata), Owa (Hylobates moloch), siamang (Symphalangus syndactylus) dan lain-lain.
Potential of fauna diversity in Way Kambas National Park
Jenis Aves seperti Mentok Rimba (Cairina scutulata), Sempidan Biru (Lophura ignita), Ayam hutan (Gallus gallus) dan lain-lain. Jenis-jenis reptil seperti Biawak (Varanus savator), Ular (Phyton sp), Buaya (Crocodilus porosus) dan lain-lain, serta jenis-jenis ikan.
Buaya Muara (Crocodylus porosus), Hidup di muara-muara sungai dan terkadang di laut. Buaya Senyulong (Tomistoma schlegellii), Habitat di sungai-sungai dan rawa-rawa yang berair tawar.
Karena akses menuju way kambas yang mudah, maka sejak tahun 70-an, TNWK sudah banyak dikunjungi oleh para ahli burung (ornitologist). Survei yang lebih sistematik / Penelitian burung-burung di waykambas dimulai antara tahun 1988-1989 oleh University of Southampton. Karena popularitasnya, maka avifauna Way Kambas bisa dikatakan sudah lebih dikenal dibandingkan dengan kawasan konservasi lainnya di Sumatera. Daftar jenis burung yang dipublikasikan di Kukila (Parrot & Andrew 1996) memberikan gambaran avifauna di dalam kawasan hutan way kambas. Walaupun habitatnya sudah terganggu, tapi kawasan ini masih memiliki jumlah jenis avifauna yang banyak dan memberikan kepuasan bagi para ornitologist yang berkunjung.
Nilai penting kawasan ini terletak pada populasi spesies terancam punah dan koloni berkembang biak bagi bangau, dan sebagai perwakilan dari bioma yang terancam punah. Spesies yang memiliki status sebaran terbatas seperti Srigunting sumatera Dicrurus sumatranus yang distribusinya tersebar luas di Sumatera tetapi sangat jarang ditemukan di dalam kawasan. Daftar avifauna way kambas dirangkum dalam Parrot & Andrew (1996), yang mencatat 314 spesies (315 dengan tambahan Baza jerdon Aviceda jerdoni, lihat Holmes (1996). Hasil kompilasi yang dilakukan oleh Colijn (1999) mencatat jenis burung sebanyak 319 spesies.
Taman Nasional di Lampung ini dikenal sebagai tempat yang mudah untuk dikunjungi bila ingin melihat Bangau storm Ciconia stormi dan Mentok rimba Cairina scutulata, serta juga dikenal akan populasi berbiak dari bangau, dan relatif masih lengkap fauna hutan dataran rendahnya. Koloni berbiak bangau terdapat pada hutan rawa dekat pantai di bagian ujung selatan kawasan ini.
Pengelompokan spesies burung hutan TNWK terlihat sangat kaya, meskipun hal ini mungkin disebabkan karena studi intensif yang dilakukan di dalam kawasan. Selain itu adanya lahan basah dan habitat pesisir pantai juga memberikan kontribusi terhadap daftar jenis burung di dalam kawasan. Tidak ada tempat lain di Sumatera yang pernah mencatat adanya 4 jenis paruh kodok termasuk pula Cabak kolong Caprimulgus concretus, selain itu dalam kawasan ini terdapat pula 7 spesies celepuk, semua spesies rangkong di Sumatera (9 spesies), 12 spesies raja-udang, 12 spesies cucak, 19 spesies burung pengoceh, dan seterusnya. Selain itu terdapat pula Puyuh sengayan Rollulus rouloul dan Sempidan biru Lophura ignita, dan satu spesies yang sebenarnya merupakan spesies ekosistem dataran tinggi Puyuh tarun-tarun Caloperdix oculea.
Beberapa jenis Fauna di Way Kambas :
- ikan air tawar : 48 jenis
- kupu-kupu 77 jenis
- amphibi 17 jenis
- reptile 13 jenis
- mamalia 34 jenis
- burung 300 jenis