Bismillah,
Bakda tahmid dan sholawat..
Kedatangan kami, rombongan dari Sekolah Alam Indonesia, Studio Alam, Depok ke Taman Nasional Way Kambas pekan lalu, 5-9 Maret 2019 menyisakan banyak cerita yg tiada kunjung habis diceritakan kepada orang-orang di sekeliling kami, keluarga & para sahabat kami.
Melalui ekspedisi disana, kami beruntung bisa merasakan pelayanan warga desa Labuhan Ratu IX yg luar biasa hangat.
Di tempat ini, tidak hanya anak2 yg belajar ttg adaptasi makhluk hidup & ekosistem di hutan Way Kambas, tapi kami sebagai para fasilitator pun ikut belajar banyak disana..
Way Kambas adalah sebuah tempat dimana kita bisa belajar tentang interaksi sosial, nilai & falsafah hidup, kesenian & budaya.. sehingga kami sampai di satu titik kesimpulan, bahwa Way Kambas tidak sekedar hanya sebuah hutan atau taman nasional, tempat dimana Andatu, Erin & satwa lain hidup mesra berdampingan. Disana ia menyimpan satu paket pembelajaran lengkap kepada sesiapa yg mau belajar kesana, belajar tentang arti hidup sesungguhnya.
Kami datang ke Way Kambas membawa “cangkir kosong” di kepala kami, tapi kembali pulang dengan limpahan pengalaman yg sarat ilmu, yg sepertinya tidak cukup menampung segala pembelajaran yg kami alami disana.
Semoga tahun depan kami bisa kembali ke Way Kambas, menyecap kembali kehangatan jamuan kekeluargaan khas warga desa Labuhan Ratu IX. Mereguk nikmat persaudaraan dari para sahabat yg terhimpun di Kelompok Tani Hutan Plang Ijo.
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada para sahabat kami di Taman Nasional Way Kambas, Pak Rusdianto, Pak Dedi, Pak Sugiono, dan seluruh warga desa Labuhan Ratu IX.
Tanpa mereka, agenda kunjungan kami kesana mustahil berjalan lancar. Semoga Allah senantiasa melimpahi mereka rahmat yg tiada berpenghabisan.
Barakallahu lahum ‘ajmain.
Tabik,
Rizko Pujiantono
Sekolah Alam Indonesia
Studio Alam, Depok