Judul Skripsi : Vokalisasi Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) Pada Berbagai Perilaku Di Taman Nasional Way Kambas
Oleh : Annisa Nur Afida
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN, UNIVERSITAS GADJAH MADA , YOGYAKARTA
Tahun 2023
Hasil Penelitian dapat diakses langsung di Kantor Balai Taman Nasional Way Kambas

Vokalisasi Gajah Sumatra di TN Way Kambas, Lampung
Gajah sumatra merupakan spesies payung dan masuk dalam kategori kritis sehingga keberadaannya perlu dilestarikan. Salah satu bentuk pelestariannya adalah pemantauan. Metode pemantauan yang sedang dikembangkan di Indonesia ialah teknologi bioakustik. Bioakustik dapat digunakan dalam upaya pemantauan gajah sumatra karena gajah hidup berkelompok dan saling berkomunikasi untuk mempertahankan kelompoknya. Namun, metode bioakustik belum pernah digunakan dalam penelitian pada gajah sumatra di Taman Nasional Way Kambas sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian bioakustik terkait vokalisasi gajah sumatra pada berbagai perilaku di Taman Nasional Way Kambas sangat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui vokalisasi gajah sumatra pada berbagai perilaku di Taman Nasional Way Kambas. Data suara direkam menggunakan metode passive acoustic monitoring (PAM). Perekaman dilakukan menggunakan alat yang diletakkan pada sumber suara (dekat gajah). Metode pengamatan perilaku gajah menggunakan metode scan sampling dengan cara mengamati dan mendeskripsikan semua aktivitas gajah yang diamati. Data suara gajah selanjutnya dianalisis menggunakan software Raven Pro 1.6, ditabulasikan menggunakan Microsoft Excel, dan disesuaikan dengan data perilaku gajah yang telah dideskripsikan sehingga diperoleh vokalisasi pada berbagai perilaku gajah (grafik dan tabel). Total suara yang diperoleh sebanyak 1228 suara yang dibagi dalam 16 jenis suara, yakni bark, growl, musth-sound, roar, long roar, rumble, squeak, trumpet, bark-growl, bark-rumble, musth-rumble, roar-growl, roar-rumble, long roar[1]rumble, long roar-growl, dan trumpet-growl. Terdapat jenis suara yang berbeda dan belum pernah ditemukan pada penelitian bioakustik gajah asia sebelumnya. Selain itu, terdapat perbedaan pada frekuensi dan durasi dengan penelitian gajah asia sebelumnya. Jenis suara gajah tersebut dikeluarkan pada berbagai perilaku dan diperoleh distribusi suaranya. Distribusi suara yang diperoleh menunjukkan bahwa gajah paling banyak bersuara pada pagi dan siang hari.